Welcome To Azteca's Blog

Senin, 27 September 2010

ISD Sebagai salah satu MKDU

Mahasiswa tidak hanya diharapkan mampu memiliki otak cerdas agar dapat bekerja, namun juga mampu menjadi mahasiswa yang mengabdi untuk negri, dapat bermasyarakat dengan baik, beragama, dll. Karena itu diadakan program-program pendidikan umum di perguruan tinggi. Tujuan pendidikan umum di perguruan tinggi adalah :
  1. Membantu mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang baik dan taat dalam beragama, agar dapat mengabdi untuk negriMenbangun perkembangan kepribadian mahasiswa kearah yang baik
  2. Membantu mahasiwa untuk menghadapi masalah sosial  yang terdapat  di dalam masyarakat
  3. Memberikan pengetahunan umum agar memudahkan mahasiswa dalam berkomunikasi dan bermasyrakat
 
Untuk melaksanakan pendidikan umum di perguruan tinggi, maka mahasiswa tidak hanya mempelajari mata kuliah keahlian(MKK) saja, namun juga mata kuliah dasar umum(MKDU). MKDU terdiri dari beberapa mata kuliah , yaitu :
  1.  Pancasila
  2. Agama
  3. Kewiraan
  4. Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa
  5. Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
  6. Ilmu Sosial Dasar (ISD)
  7. Ilmu Budaya Dasar (IBD)
Dari tujuh MKDU, dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu :

Kelompok pertama meliputi mata kuliah : Pancasila, Agama, Kewiraan, dan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa. Dalam kelompok ini diharapkan dapat memberikan pedoman agar dapat bertinka sebagai warga negara yang baik dan terpelajar.

Kelompok kedua terdiri dari mata kuliah : IAD, ISD, IBD. Dalam kelompok ini diharapkan dapat meningkatkan kepekaan mahasiswa berkenan dengan lingkungan alamiah, sosial, dan budaya.

Tujuan dari diadakannya MKDU adalah menghasilkan sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut : 
  1. Bertindak dan berbuat seperti yang diajarkan agamanya dan tidak dilupakan pula, yaitu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Berjiwa Pancasila sehingga keputusan dan tindakannya didasari nilai-nilai Pancasila, oleh karena itu mendahulukan kepentingan Nasional dan kemanusiaan.
  3. Memiliki Sejarah Perjuangan bangsa, sehingga diharapkan memiliki semangat patriotism yang membara, memiliki rasa cinta yang begitu dalam terhadap Tanah Air (tidak seperti para koruptor), memiliki sifat nasionalisme, dll.
  4. Memiliki wawasan yang luas dan pengetahuan yang dalam menghadapi permasalah kehidupan, baik sosial, ekonomi, politik, pertahanan keamana maupun kebudayaan.
  5. Memiliki wawasan dan pengetahuan dalam bidang kebudayaan agar dapat meningkatkan kualitasnya dan melestarikannya.
  6. Peduli terhadap lingkungan alamiah dan ikut dalam pelestariannya.
Dengan mempelajari MKK dan MKDU, mahasiwa diharapkan memiliki 3 kemampuan setelah lulus dari perguruan tinggi, yaitu :
  1. Kemampuan akademis : kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya.
  2. Kemampuan professional : kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya
  3. Kemampuan personal : kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
 
Melalui MKK mahasiwa dapat memperoleh kemampuan akademik dan kemampuan profesi, sedangkan kemampuan personal dapat diperoleh melaui MKDU.

MKDU berperan penting dalam pembangunan mahasiswa untuk menghadapi dan menjawab tantangan dan persoalan dalam kehidupan, karena dalam MKDU ter dapat Ilmu alamiah Dasar (IAD), Ilmu Budaya Dasar (IBD), dan yang terpenting yaitu Ilmu Sosial Dasar (ISD).

Berdasarkan sumber filsafat yang dianggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

Natural Sciences (Ilmu-ilmu Alamiah), meliputi : Fisika, Kimia, Astronomi, Biologi, dll.
Humanities (Ilmu-ilmu budaya), meliputi : Bahasa, agama, Kesusastraan, kesenian, dll.
Sosial Sciences (Ilmu-ilmu Sosial), terdiri dari : sosiologi, ekonomi, Politik Antropologi, Sejarah, Psikologi, Geografi, dll.


Mengikuti klasifikasi ilmu pengetahuan seperti yang terdapat di atas, maka Ilmu Sosial Dasar dan ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan.

Ilmu Sosial Dasar (ISD)

Latar belakang :
Latar belakang diberikannya ISD adalah banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan kita oleh sejumlah para cendikiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan kita berbau colonial, dan masih merupakan warisan sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan ari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Deventer. Sistem ini bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lain, dengan tujuan ekspoitasi kekayaan Negara.

Ternyata sekarang masih dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan keahlian khusus dan mendalam, sehingga wawasannya sempit. Padahal sumbangan pemikiran dan adanya komunikasi ilmiah antara disiplin ilmu diperlukan dalam memecahkan berbagai masalah sosial masyarakat yang demikian kompleks.

Hal lain, sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang “elite” bagi masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, tidak mengenali dimensi – dimensi lain di luar disiplin ikeilmuannya.n Perguruan tigngi seolah-olah menara gading yang banyak menghasilkan sarjana-sarjana “tukang” tidak mau dan peka terhadap denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat.

Pengertian :
Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang membahas masalah-masalah sosial dengan menggunakan pengertian ( fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan dan keahlian dalam daerah ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, geografi sosial, antropologi, psykologi sosial, ekonomi, dan yang terpenting sosiologi.

Ilmu Sosial Dasar bukan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang digabungkan, karena masing-masing ilmu memiliki obyek dan metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak mungkin dipadukan.
Ilmu Sosial Dasar bukan ilmu tersendiri, karena Ilmu Sosial Dasar tidak memiliki obyek dan metode tersendiri dan ia tidak menggembangkan sebagai mana suatu ilmu.

Tujuan:
Sebagai salah satu dari Mata Kuliah Dasar Umum, Ilmu Sosial Dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar :
  1. Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
  2. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menaggulanginya.
  3. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya dan mempelajarinya secara kritis-interdisipliner.
  4. Memahami jalan pikiran para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Manusia takkan terlepas dari masalah dalam kehidupan. Seperti masalah sosial, manusia yang merupakan mahluk sosial selalu dihadapkan kepada masalah sosial yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan. 
Masalah sosial timbul dikarenakan akibat dari hubungannya dengan sesama manusia lainnya dan akibat tingkah lakunya.

Banyak sekali contoh masalah sosial, namun ada masalah sosial yang sering terjadi dalam kehidupan kita, yaitu banjir.



Masalah ini memang sering terjadi karena curah hujan yang lebat, namun tidak hanya itu penyebabnya, sebagian manusia juga merupakan penyebabnya Hal ini terjadi dikarenakan oleh prilaku sebagian manusia yang seenaknya saja membuang sampah tidak pada tempatnya dan mengeksploitasi hutan secara berlebihan. Perilaku tercela tersebut dapat dicegah, bila manusia tersebut memiliki moral yang baik.

Mungkin banjir di Jakarta takkan separah sekarang bila manusia memilik moral yang benar, seperti tidak membuang sampah seenaknya, melakukuan reboisasi setelah menebang pohon, dll.

Karena itu sangat lah penting mahasiswa mempelajari Ilmu Sosial Dasar agar memiliki moral yang baik dan siap menjadi masyarakat yang baik.

Studi Kasus: Menurut saya tingkat keparah banjir di Jakarta dapat dikecilkan bila manusia mau membuang sampah pada tempatnya. Tak hanya itu, daerah hijau di Jakarta harus ditingkatkan karena dapat membantu menanggulangi banjir. Mungkin bila dua hal diatas terjadi, tingkat keparahan banjir akan menurun. Karena itu marilah kita membuang sampah pada tempatnya  ^_^

Referensi : 
1. http://iwayanlukman.blogspot.com/2010/09/menjelaskan-tujuan-pendidikan-umum-di.html
2. Buku berjudul MKDU Ilmu sosial Dasar oleh Harwantiyoko dan Neltje F. Katuuk, diterbitkan oleh Gunadarma