COLOUR
Warna merupakan elemen
disain yang penting. Warna memilikidampak yang langsung terhadap penonton dan
mengalamatkan pada bawah sadar.
Colour psychology
Berikut merupakan
karakteristik yang terasosisasi dengan warna-warna tertentu :
Kuning : perluasan,
kominikasi, alasan.
Merah : kelincahan,
kekuatan, imaginasi.
Hitam : keputusasaan,
kegelapan, kematian.
Biru : introversi,
penyerapan, intelek.
Jingga : kesehatan, penuh
dorongan, kesenangan.
Putih : Segala
kemungkinan, kecerahan, kelahiran.
Hijau : diam, kepuasan,
sensual.
Unggu : penyakit,
keraguan, melankoli.
Tentu
ini tidaklah valid secara universal. Sebuah faktor esensial adalah keseitivan
warna secara pribadi oleh penonton : warna mengingatkan kita pada kekaguman,
membuat orang menjadi mood.
Gender
dan Gender-specific roles penonton sama pentingnya dengan pengaruh kultural,
contoh : fashion (warna fashion).
Karena
itu warna harus dipilih secara hati-hati dan pengalaman warna dari target
kelompok harus diambil kedalam catatan.
Colour dimesion
(CIELAB-colour system)
Sebuah
warna cat dapat divariasi dengan dua, kecerahan(gambar 1) dan kejenuhan
(penambahan putih, hitam atau abu-abu; gambar 2)
Colour contrast
Hubungan
antar warna dinamakan Colour contrast. Saat bekerja dengan warna-warna banyak
yang dapat dipelajari tentang karakteristik mereka, efek mereka dan pengaruh
mereka dengan warna yang lain. Sebuah nilai tonal yang ‘warm’ dapat mendadak
berubah menjadi ‘cold’ karena keterdekatan nilai tonal. Komposisi harmonis
dapat tiba-tiba berubah secara keseluruhan karena penambahan elemen warna.
Berikut adalah beberapa tipe Colour contrast :
A. Complementary contrast
Warna
yang berhadapan satu dengan yang lainnya dalam lingkaran warna disebut dengan
Complementary. Setiap warna memiliki keseimbangan dan bahkan mampu meningkat ke
luminosity tertinggi. (7e)
B. Simultaneous contrast
Simultaneous
contrast munucul dimana warna yang kaya berdiri tanpa warna
complementary-nya(dalam beberapa case mata akan menghasilkan warna
complementary), walaupun gejalanya adalah perubahan optical pada nilai tonal.
(7f)
C.
Quality contrast
Quality
contrast bergantung pada oposisi antara cerah dan warna kusam. (7g)
D. Quantity
contrast
Quantity contrast munucl dari perbandingan antara
perbedaan ukuran dari area-area warna. (7h)
Intensitas
disini, kekuatan dari warna terang adalah penting, contoh warna kuning memiliki
optical impact yang lebih besar dari warna unggu. Urutan bacanya : kuning,
jingga, merah, hijau, biru dan unggu.
E. Cold-warm contrast
Oposisi
diantara pasangan merah-jingga dan biru-hijau memiliki efek terbesar dari
contrast. (7i)
Sumber
Graphic
Design Basics, Kommission Aus- und Weiterbildung, Deutsche Gesellschaft fur
Kartographie e.V., Germany 2000